Sesuai
namanya, UV Print adalah proses mencetak menggunakan sinar ultraviolet (UV) dan
tinta khusus untuk mencetak di atas kertas
ataupun bidang datar. Seperti kayu, akrilik, hingga
permukaan 3 dimensi layaknya mug, tumbler,
USB card, bola, atau pensil. Sebagai
bagian dari teknik digital printing, UV Print disukai
karena prosesnya yang cepat. Begitu tinta dikeluarkan akan langsung disinari
dengan UV, jadi tinta akan kering dengan cepat.
Dibanding dengan teknik offset printing, UV Print
lebih ramah lingkungan. Pada teknik offset tinta yang menguap ke udara akan
melepaskan senyawa organik yang membuatnya tidak eco-friendly. Printer
offset juga membutuhkan bubuk semprotan tambahan. Karena menggunakan senyawa
yang harus diserap oleh media yang dicetak, maka tidak semua bahan bisa dicetak
dengan teknik offset printing. Sebut saja plastik atau akrilik.
Beda dengan UV print yang memanfaatkan sinar
ultraviolet. Tinta yang terkenal sinar ultraviolet akan berubah menjadi cairan
lalu padat kembali ketika menyentuh media cetak. Tinta akan menempel pada media
apapun tanpa mengeluarkan VOC (Volatile Organic Compounds) yang membuat teknik
cetak ini sangat ramah lingkungan.
Baca Juga: Pilih
Digital Printing Ramah Lingkungan, Jangan Sampai Keliru
Tak hanya ramah lingkungan, teknik cetak UV juga
menghasilkan hasil cetak yang lebih cerah. Berikut kelebihan
UV Print selengkapnya dibandingkan
cetak biasa:
Seperti
yang disinggung sebelumnya, mencetak dengan teknologi UV Print memakan waktu
yang lebih cepat dari cetak tradisional. Kalau mencetak dalam jumlah banyak,
hasilnya akan sangat terasa. Proses berlangsung tanpa buang-buang waktu, karena
tidak harus menunggu tinta kering satu-persatu. Mencetak dengan teknik UV prosesnya hampir instan,
sebanyak apa pun kebutuhan cetak Anda jadi tak masalah dengan teknik ini.
Meski
prosesnya jauh lebih cepat, bukan berarti mengorbankan kualitas. Terbukti,
hasil cetak dengan UV Printer
justru warnanya lebih vibran. Sinar UV yang cepat mengeringkan tinta, tak
memberi waktu pada tinta untuk diserap oleh bahan lebih dalam. Jadi warnanya
pun lebih “keluar.” Hasil cetakan terlihat lebih profesional, color full dan berkualitas,
entah itu yang berwarna terang, pastel, maupun gelap.
Teknik
cetak UV tidak lagi membutuhkan pelapis berair, seperti pada teknik cetak
tradisional. Pelapis berair ini fungsinya agar tinta cepat kering, sedangkan
pada UV Print tinta sudah kering dengan jauh lebih cepat. Dengan begitu, ada
pengurangan biaya dari segi ini. Jadi bisa menghemat kantong, sangat cocok
untuk dijadikan bisnis yang menguntungkan.
Teknik
UV menggunakan sinar UV dari lampu LED yang seperti kita tahu, daya tahannya
lama. Tak perlu sering diganti, begitu pula komponen di dalamnya. Lampu LED
juga lebih hemat konsumsi daya, sehingga tidak bikin tagihan listrik bengkak. Jadi
kita bisa menghemat biaya pula dari sini.
Alat
percetakan UV Print relatif lebih lama. Dari lampu LED yang digunakan saja bisa
tahan hingga 10.000 jam. Artinya, tidak perlu sering-sering mengganti lampu
karena bisa bertahan hingga 5 tahun atau selama masa pakai printer. Hasilnya
pun konsisten.
Percetakan
UV Print menggunakan lampu LED UV yang di dalamnya tidak mengandung merkuri. Tentunya
ini lebih aman bagi yang mengoperasikan percetakan dan lebih aman juga pada
hasilnya. Selain itu, LED tidak menghasilkan gas ozon, jadi lebih ramah
lingkungan. LED yang tahan lama dan hemat daya juga menjadikannya lebih ramah
lingkungan plus tidak menghasilkan banyak sampah.
Hampir semua media bisa dicetak menggunakan teknik UV
print. Tidak hanya kertas, tetapi UV print juga bisa untuk cetak di atas
material plastik, kaca, akrilik, dan logam. Bahkan Anda bisa cetak media 3D.
Intinya, selama Anda bisa memasukkan media ke dalam mesin cetak, Anda bisa
mencetaknya dengan tinta UV.
Sebagai bagian dari teknik digital printing, UV print jelas lebih hemat biaya dibanding offset print. Selain itu, karena hasil cetak UV print lebih cerah, Anda juga tidak harus menambahkan laminasi. Sehingga biaya yang Anda keluarkan jadi lebih hemat. Meskipun kalau mau lebih tahan lama dan awet, Anda tetap perlu laminasi.
Laminasi adalah melekatkan kertas film plastik pada lembaran kertas biasa. Sedangkan UV Print menggunakan lapisan cair yang dikeringkan dengan sinar UV. Baik laminasi dan UV Print hasil akhirnya bisa mengilap, bisa juga matte.
Beda
keduanya adalah laminasi membutuhkan lapisan kertas film, sedangkan teknik cetak UV tidak. Selain
itu, laminasi membutuhkan proses yang lebih lama, sedangkan UV Print lebih
cepat karena teknik mengeringkan UV yang cepat. Proses laminasi pun lebih
panjang karena di dalamnya ada laminasi panas dan laminasi dingin, sedangkan UV
Print lebih pendek tahapannya.
Saat ini, sudah banyak jasa
print terdekat yang menggunakan UV Print untuk memenuhi kebutuhan cetak
pelanggannya. Akan tetapi, tidak semua menyediakan layanan UV coating. Kebanyakan
percetakan hanya punya 2 jenis laminasi saja yaitu doff atau glossy.
Jangan
cemas Sobat Bintang, Anda bisa temukan paket lengkap di Bintang Sempurna.
Percetakan yang kaya pengalaman ini terbukti bikin puas para pelanggan. Hadir
sejak tahun 1989, Bintang Sempurna tetap eksis hingga sekarang karena kualitas
dan tingkat kepercayaan para konsumen.
Di
Bintang Sempurna, Anda bisa menikmati UV Printing untuk layanan Digital
Printing dan Offset Printing untuk kebutuhan cetak massal.
Selain
metode cetak, Bintang Sempurna juga bisa menyelesaikan hasil cetak Anda dengan
berbagai pilihan Finishing. Termasuk UV Coating dan teknik laminasi lainnya.
Di
Bintang Sempurna, UV Coating yang dinamakan TUF (Textured UV Finish)
ini punya banyak opsi tampilan. Dengan dukungan mesin SCODIX, Anda bisa
pilih bertekstur pasir, block, maupun Detail. Untuk hasil akhir
sebenarnya hampir sama dengan Spot UV, hanya saja pilihan ini bisa memberikan
tekstur “Timbul” di beberapa spot desain Anda dan bisa diaplikasikan mulai dari
1 cetakan saja. Solutif ya.
Penasaran
dengan hasilnya?
Langsung
aja kunjungi Bintang Sempurna sekarang atau hubungi Customer Service di +62
821-6665-5000. Bisa juga dengan buka layanan cetak online di www.onlineprint.co.id.